Trance bareng sang Grand Master, Bapak Yan Nurindra. |
Saat praktek, Pak Yan coba menanggalkan aksesoris-aksesoris kami di dunia sadar. "Siapa pun Anda, mau direktur, dokter, psikolog, atau mahasiswa, Anda adalah sama. Lepaslah semua aksesoris itu," katanya.
Bukan tanpa alasan Pak Yan mengatakan hal itu. Peserta sertifikasi ini memang berasal dari berbagai latar belakang, baik profesi maupun daerah yang berbeda. Saya adalah praktisi kreatif periklanan. Dr. Lukas Kristanda adalah dosen dan direktur utama RS Atmajaya. Pak Koesbiyantoro bertugas di Departemen Perhubungan. Bapak Jalu Waluyo adalah seorang pengusaha. Pak Bambang Sugiantoro seorang praktisi SDM, sama halnya dengan Pak Boyke Yanuar Lubis. Pak Chardinal adalah dosen di STAIN Batusangkar. Mas Kelvin Kristanto adalah pengusaha kuliner. Drg. Sukorin D. adalah seorang dentist. Mas Sufyan Riadi mahasiswa UIN sekaligus professional magician. Bu Suryani adalah praktisi pendidikan. Pak Royke adalah seorang engineer. Pak Teteng Jumara bertugas di Pemda Tangerang, sekaligus penulis beberapa buah buku. Sementara Pak Aries, pak Darmawan, dan Mas Rizky, saya kurang begitu tahu karena ternyata beliau hanya ikut sehari pelatihan.
Kalau hari pertama lebih dominan praktek mengenai test sugestibilitas, pre-induksi, induksi, deepening, therapy suggestion sederhana, idea motor response, dan termination, maka hari kedua kami berlatih melakukan teknik hipnoterapi secara lebih komprehensif. Sebelumnya, kami tentu dibekali dulu teknik-teknik induksi dan deepening yang lebih advance. Begitu juga, kami diajari soal Building Raport, Intake Interview, Exploring Client Modalities, Suggestibility Test & Hypnotic Training, Strategy, dll.
Tentu hari kedua ini, seperti dibilang Mas Sydney, materinya lebih serius lagi. Karena ini berhubungan dengan bagaimana kita meng-handle problem-problem psikosoamtis manusia. Namun, walaupun materinya serius, Pak Yan tetap menghadirkannya dengan sangat inspiratif. Pak Yan mengemas materi bagaimana melakukan Direct Suggestion, Ideo Motor Response, Age Regression, Anchor, Role Model, Desensitization, Future Pacing, Affect Bridge, Informed Child Technique (ICT), Parts Therapy, Chair Therapy, Gestalt Dialogue, Forgiveness Therapy dan Object Imagery, secara dramatik dan mengesankan.
Contoh-contoh yang Pak Yan praktikkan juga benar-benar menunjukkan dirinya sebagai grand master. Misalnya, ketika Pak Yan mempraktekkan regresi, ia melakukan proses induksi hanya dengan menyuruh subjek fokus. Subjek pun langsung mengalami anestesi, yang diindikasikan dengan fenomena kekebalan ketika tangannya dibakar. Beberapa saat kemudian, si subjek memasuki somnambulisme, untuk kemudian diregresi oleh Pak Yan.
Became a Certified Hypnotheraphist. |
Kami coba melakukan apa yang Pak Yan contohkan, walau pun masih dengan teknik yang belum disertai improvisasi dramatik. Tapi, seperti Pak Yan katakan, kami yakin, bahwa seandainya hal dasarnya sudah kami kuasai, kami bisa melakukan hal-hal baru yang nggak bakal kalah hebatnya dari apa yang dilakukan president The Indonesian Board of Hypnotherapy itu.
Di momen 2 hari nonstop itu, saya benar-benar berusaha mengakses dan memodel Pak Yan. Mengenai isi workshop, mungkin saya pernah membacanya, memahaminya, dan sedikit menguasainya. Saya pernah mengikuti training hypnosis sebelumnya dan disertifikasi sebagai Turbo Hypnotist oleh sebuah institusi yang kredibel. Tapi, mengenai bagaimana sang Grand Master membawakan workshop dan mempraktekkan kepiawaiannya, ini yang luar biasa! Pak Yan, adalah sosok langka yang belum pernah saya temukan sebelumnya.
Saya mencatat dan memodel style-nya dalam alam bawah sadar saya. Bagaimana beliau menata kata-katanya; memilih diksinya; bagaimana ia memberi intonasi di bagian tertentu; menghadirkan body kinestetiknya yang penuh semiotika (maklum beliau juga Master NLP); menguasai bidangnya dengan penuh improvisasi; menghadirkan eksperimen-eksperimen hypnosis secara spontan; menyelipkan humor di momen yang pas; dan membuat sistematika workshop yang sulit untuk saya meleng sedetik saja.
Sebagai orang yang tergila-gila dengan pembelajaran alam bawah sadar, saya sangat beruntung bisa dipertemukan dan belajar langsung dengan mahaguru yang inspirasional ini. Bersama beliau, saya benar-benar melakukan sebuah "journey to the subconscious world".