Tuhan itu mahaajaib. Dia menciptakan kita, dengan sistem tubuh yang rumit dan saling terkait.
Begitu pun ketika Dia memberi kita rasa sakit. Sesungguhnya itu bukan deraan, tapi anugerah, sebagai sinyal bahwa ada bagian tubuh yang harus kita perhatikan. Maka sudah selayaknya, saat pertama kali kita merasakan bagian tubuh kita sakit, kita bersyukur atas anugerah ini. Bahwa Tuhan telah memberi kita tanda sedini mungkin.
Selain itu, Tuhan juga sudah menganugerahkan kita kemampuan otak yang luar biasa, untuk me-manage rasa sakit itu. Dua hal yang kita tahu: Pertama Tuhan memberi manusia kemampuan untuk meriset dan menciptakan pain killer, berupa obat analgesik dan sejenisnya. Obat ini berfungsi merangsang otak kita untuk mengirim sinyal ke bagian tubuh yang sakit, dan menetralisirnya. Sehingga, rasa sakit itu berkurang, bahkan hilang. Kedua, lagi-lagi Tuhan memberi kemampuan kita yang luar biasa, dengan mengubah mind-set rasa sakit itu menjadi apapun. Menjadi hilang, hangat, sejuk, atau netral.
Berikut ini, saya ingin berbagi sedikit teknik untuk mengatur rasa sakit, siapa tahu anak, isteri, atau siapa pun di sekitar Anda perlu pertolongan pertama untuk menetralisirnya. Teknik ini bisa Anda aplikasikan sebagai sebuah permainan yang menyenangkan. Bukan sesuatu yang serius dan menakutkan.
1. Bilang pada anak (sebagai contoh kasus, saya sebut "anak" ya), bahwa anak Anda punya kekuatan pikiran yang luar biasa. Lalu ajak Anak Anda untuk melakukan sebuah permainan pikiran, dan yakinkan, bahwa dengan permainan ini, anak Anda nanti akan terkagum-kagum akan kekuatan pikirannya.
2. Suruh anak Anda duduk bersila atau rileks seenaknya. Tangan kiri di paha, sementara tangan kanan Anda pegang.
3. Bimbing anak Anda untuk rileks, dengan menyuruhnya menarik nafas yang dalam lewat mulut, tahan 4 detik, lalu hembuskan pelan lewat hidung. Lakukan 3 sampai 4 kali. Biarkan setelah itu ia mengatur nafasnya sendiri dengan tenang.
4. Suruh anak Anda membayangkan bagian rasa sakitnya, rasakan sakitnya seperti apa, dan bayangkan warnanya seperti apa.
5. Bilang sama anak Anda bahwa Anda akan MENTRANSFER rasa sakit itu ke telapak tangan kanannya yang Anda pegang. Tanya anak Anda, kata SAKIT itu huruf pertamanya apa, dan Anda akan menulis huruf itu di telapak tangan anak yang Anda pegang.
6. Ambil pensil (atau boleh dengan telunjuk Anda juga). Bilang pada anak Anda, bahwa betul, S adalah huruf pertama kata sakit. Tulis huruf S di telapak tanganya. Tentu dengan bagian pensil terbalik, bukan bagian runcingnya. Biarkan huruf S itu hanya ada di bayangan anak Anda.
7. Lakukan beberapa kali di jejak huruf S yang Anda tulis. Pastikan dan tanyakan, bahwa anak Anda melihat huruf S itu.
8. Bilang pada anak Anda, bahwa huruf S itu mewakili rasa sakitnya. Di dalam huruf S itu ada rasa sakitnya. Dan sepanjang huruf S itu ada di telapak tangannya, maka rasa sakit itu juga ada.
9. Sekarang, Anda beri tahu Anak Anda bahwa Anda akan menghapus huruf S di telapak tangannya. Lalu gosok telapak tangannya dengan telapak tangan Anda, seakan Anda menghapus huruf S tadi. Perlihatkan telapak tangan yang digosok ke Anak, dan tanyakan, huruf S-nya sudah hilang kan? Sebelum anak menjawab hilang, bilang bahwa hurufnya masih ada sedikit lagi. Lalu langsung Anda gosok lagi, dan setelah beberapa saat, coba perlihatkan kembali. Pastikan, bahwa sekarang huruf S itu benar-benar hilang.
10. Katakan pada anak Anda, "Sekarang, huruf S itu sudah benar-benar hilang, kan?"
11. Bila anak Anda merasa huruf itu masih ada, gosok kembali sampai dia merasa bahwa huruf itu benar-benar sudah hilang di pandangannya.
12. Katakan, "Sekarang huruf S-nya benar-benar hilang, kan?"
13. Tunggu respons anak Anda. Dan beberapa saat kemudian, tanyakan dengan gaya polos, "Eh, sakitnya gimana?"
14. Anak Anda akan bingung, karena rasa sakit itu, dengan izin Allah, seketika hilang.
15. Permainan pun selesai! Puji anak Anda, sebagai anak istimewa yang punya kekuatan imajinasi hebat dan spesial.
Perlu diingat, bahwa yang hilang itu hanya rasa sakitnya. Hanya gejalanya. Anda tetap harus memeriksakan anak Anda ke dokter jika perlu, untuk mendiagnosis dan mengobati penyakitnya. Karena seperti saya bilang di awal, rasa sakit adalah anugerah sebagai sinyal atau peringatan dini, bahwa tubuh Anda bermasalah.
Teknik yang saya berikan hanya untuk mengurangi atau menghilangkan penderitaannya saja.
Selamat mencoba.
Begitu pun ketika Dia memberi kita rasa sakit. Sesungguhnya itu bukan deraan, tapi anugerah, sebagai sinyal bahwa ada bagian tubuh yang harus kita perhatikan. Maka sudah selayaknya, saat pertama kali kita merasakan bagian tubuh kita sakit, kita bersyukur atas anugerah ini. Bahwa Tuhan telah memberi kita tanda sedini mungkin.
Selain itu, Tuhan juga sudah menganugerahkan kita kemampuan otak yang luar biasa, untuk me-manage rasa sakit itu. Dua hal yang kita tahu: Pertama Tuhan memberi manusia kemampuan untuk meriset dan menciptakan pain killer, berupa obat analgesik dan sejenisnya. Obat ini berfungsi merangsang otak kita untuk mengirim sinyal ke bagian tubuh yang sakit, dan menetralisirnya. Sehingga, rasa sakit itu berkurang, bahkan hilang. Kedua, lagi-lagi Tuhan memberi kemampuan kita yang luar biasa, dengan mengubah mind-set rasa sakit itu menjadi apapun. Menjadi hilang, hangat, sejuk, atau netral.
Berikut ini, saya ingin berbagi sedikit teknik untuk mengatur rasa sakit, siapa tahu anak, isteri, atau siapa pun di sekitar Anda perlu pertolongan pertama untuk menetralisirnya. Teknik ini bisa Anda aplikasikan sebagai sebuah permainan yang menyenangkan. Bukan sesuatu yang serius dan menakutkan.
1. Bilang pada anak (sebagai contoh kasus, saya sebut "anak" ya), bahwa anak Anda punya kekuatan pikiran yang luar biasa. Lalu ajak Anak Anda untuk melakukan sebuah permainan pikiran, dan yakinkan, bahwa dengan permainan ini, anak Anda nanti akan terkagum-kagum akan kekuatan pikirannya.
2. Suruh anak Anda duduk bersila atau rileks seenaknya. Tangan kiri di paha, sementara tangan kanan Anda pegang.
3. Bimbing anak Anda untuk rileks, dengan menyuruhnya menarik nafas yang dalam lewat mulut, tahan 4 detik, lalu hembuskan pelan lewat hidung. Lakukan 3 sampai 4 kali. Biarkan setelah itu ia mengatur nafasnya sendiri dengan tenang.
4. Suruh anak Anda membayangkan bagian rasa sakitnya, rasakan sakitnya seperti apa, dan bayangkan warnanya seperti apa.
5. Bilang sama anak Anda bahwa Anda akan MENTRANSFER rasa sakit itu ke telapak tangan kanannya yang Anda pegang. Tanya anak Anda, kata SAKIT itu huruf pertamanya apa, dan Anda akan menulis huruf itu di telapak tangan anak yang Anda pegang.
6. Ambil pensil (atau boleh dengan telunjuk Anda juga). Bilang pada anak Anda, bahwa betul, S adalah huruf pertama kata sakit. Tulis huruf S di telapak tanganya. Tentu dengan bagian pensil terbalik, bukan bagian runcingnya. Biarkan huruf S itu hanya ada di bayangan anak Anda.
7. Lakukan beberapa kali di jejak huruf S yang Anda tulis. Pastikan dan tanyakan, bahwa anak Anda melihat huruf S itu.
8. Bilang pada anak Anda, bahwa huruf S itu mewakili rasa sakitnya. Di dalam huruf S itu ada rasa sakitnya. Dan sepanjang huruf S itu ada di telapak tangannya, maka rasa sakit itu juga ada.
9. Sekarang, Anda beri tahu Anak Anda bahwa Anda akan menghapus huruf S di telapak tangannya. Lalu gosok telapak tangannya dengan telapak tangan Anda, seakan Anda menghapus huruf S tadi. Perlihatkan telapak tangan yang digosok ke Anak, dan tanyakan, huruf S-nya sudah hilang kan? Sebelum anak menjawab hilang, bilang bahwa hurufnya masih ada sedikit lagi. Lalu langsung Anda gosok lagi, dan setelah beberapa saat, coba perlihatkan kembali. Pastikan, bahwa sekarang huruf S itu benar-benar hilang.
10. Katakan pada anak Anda, "Sekarang, huruf S itu sudah benar-benar hilang, kan?"
11. Bila anak Anda merasa huruf itu masih ada, gosok kembali sampai dia merasa bahwa huruf itu benar-benar sudah hilang di pandangannya.
12. Katakan, "Sekarang huruf S-nya benar-benar hilang, kan?"
13. Tunggu respons anak Anda. Dan beberapa saat kemudian, tanyakan dengan gaya polos, "Eh, sakitnya gimana?"
14. Anak Anda akan bingung, karena rasa sakit itu, dengan izin Allah, seketika hilang.
15. Permainan pun selesai! Puji anak Anda, sebagai anak istimewa yang punya kekuatan imajinasi hebat dan spesial.
Perlu diingat, bahwa yang hilang itu hanya rasa sakitnya. Hanya gejalanya. Anda tetap harus memeriksakan anak Anda ke dokter jika perlu, untuk mendiagnosis dan mengobati penyakitnya. Karena seperti saya bilang di awal, rasa sakit adalah anugerah sebagai sinyal atau peringatan dini, bahwa tubuh Anda bermasalah.
Teknik yang saya berikan hanya untuk mengurangi atau menghilangkan penderitaannya saja.
Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar